Skip to main content

Perempuan, (dan pelacur)


menulis dari sudut pandang lelaki.


Sesungguhnya tidak ada satupun yang mampu menggantikan pelacur dimuka bumi ini selain istri-istri yang menentramkan hati para lelaki. Pelacur dimana-mana selalu ada, begitu pula para istri, dimanapun juga selalu ada. saya memiliki hipotesa bahwa lelaki memang memiliki kecenderungan untuk berselingkuh lebih dari pada perempuan, bukan berdasarkan analisis ilmiah, tapi berdasarkan banyaknya kasus perselingkuhan suami di media massa yang saya baca.

Pelacur memang menggiurkan. Laki-laki selalu tergoda untuk mencobanya satu atau dua, dan ketika telah mencoba lelaki selalu ingin mendapatkannya lagi. Energi ini sulit untuk dikekang. Apalagi ketika perempuan-perempuan disekelilingnya yang menjengkelkan. Pelacur dan perempuan memang berbeda. Hanya karena perempuan derajatnya sama dengan lelakilah yang menjadikan perempuan itu ingin dimengerti. Ingin agar setiap lelaki yang berada didekatnya bersikap romantis dan memanjakannya. Wow, Laki-laki, begitu pula saya, kadang-kadang tidak ingin juga bersikap romantis.

Sebaiknya ke pelacur saja. Dia tidak ingin dimengerti, dia tidak ingin dimanjakan, dia tidak mengharapkan apa-apa selain membuat setiap laki-laki mencapai kenikmatan tertingginya lalu ia diberi imbalan berupa uang. Selesai. Laki-laki tidak harus memikirkan apakah ia sakit hati karena laki-laki tidak mampu memuaskannya. Si pelacur juga tidak menuntut hal itu. Hubungan keduanya hanyalah hubungan kenikmatan yang sempurna. Namun tidak etis rasanya menganjurkan anda pergi ke pelacur bukan? Bagaimanapun juga, adanya pelacur juga membuat rumah tangga orang-orang jadi berantakan.

Perempuan adalah makhluk yang sulit diprediksi, yah, meskipun telah ada buku-buku pandua psikologis yang memuat sifat-sifat perempuan, tapi tetap saja itu sulit dilakukan. Lelaki dan perempuan ditakdirkan berbeda untuk saling mengisi, itu benar. Tapi berapa banyak lelaki dan perempuan yang malah bertengkar gara-gara perbedaan tersebut.

Ada contoh menarik yang ada dalam buku “why men don’t listen”, yaitu ketika si lelaki disuruh mencari suatu benda di dalam lemari es. Lelaki itu telah mengubek-ubek seisi kulkas tapi tetap tidak ketemu. Lalu tiba-tiba siperempuan jengkel dan sekali pandang saja perempuan itu berhasil menemukan benda tersebut. lalu terjadilah pertengkaran. Yah, jangkauan pandangan mata perempuan dan lelaki memang berbeda. Itulah mengapa perempuan selalu bisa memergoki pasangannya yang melirik perempuan lain ketika berjala-jalan di taman. Jadi bukan hanya dari segi psikis saja kita berbeda, namun bahkan fungsi fisikpun berbeda. volume otak (kecerdasan) misalnya, dalam usia yang sama, perempuan memiliki kecerdasan 3% diatas laki-laki. Sehingga ketika anak-anak bermain, perempuan selalu memiliki inisiatif yang lebih canggih. Ketika lelaki hanya bisa menarik dan mendorong mobil-mobilan, perempuan sudah mampu mengorganisasikan otaknya untuk membuat rumah-rumahan plus penokohan yang sempurna.

Ya, kita memang berbeda. namun, tidakkah ada yang membedakan perempuan dan pelacur? Apakah hanya dari tuntutan hak dan kewajiban saja? Bahkan, saya kira, kalian sama-sama perempuan.

Banyak orang dalam masa remajanya mengalami pertengkaran yang hebat dengan pacarnya. Hanya karena permasalahan sepele, si laki-laki tidak mengucapkan selamat ulang tahun kepadanya. Bahkan yang mengerikan, laki-laki yang tidak mengucapkan good night ketika siperempuan hendak tidur di cap sebagai lelaki yang tidak romantis. Sulit memang, namun laki-laki yang mampu menemukan perempuan yang tepat, dia akan menjadi laki-laki yang paling bahagia di dunia ini. Ia bisa menjadi lelaki yang paling hebat.

10 Februari 2012

Comments

About Me

My photo
Fathul Qorib
Lamongan, Jawa Timur, Indonesia
pada mulanya, aku adalah seorang yang cerdas sehingga aku ingin mengubah dunia. lalu aku menjadi lebih bijaksana, kemudian aku mengubah diriku sendiri.