Skip to main content

Posts

Showing posts from May, 2012

Ideologi Akuarium

Aku melihat berbagai wajah dalam memandang kehidupan. Berkeliling sebentar mengunjungi beberapa orang malah membuat wajah-wajah ini menjadi jelas. Orang-orang bertumpukan tidak lagi menjadi manusia, semata-mata massa yang berkerumun. Tidak seperti lebah, semut, ataupun gerombolan ikan dan burung yang sangat berarti, namun orang-orang ini tidak hendak menjadi sesuatu. Marilah menyebutnya orang-orang akuarium. Orang-orang dalam sejarahku termasuk dibutakan oleh segala hal. Tidak lagi harta, tahta, wanita, namun lebih kompleks lagi. Kekuasaan sekarang tidak lagi berbentuk fisik seperti presiden ataupun raja, tapi lebih kepada kekuasaan mental seperti yang telah dilakukan media massa jauh-jauh hari. Hal ini pada selanjutnya membuat kaum skinhead semakin meraja lela, sedangkan kaum beragama mulai terbagi-bagi. Cita-cita sebagian besar pemuda juga pada akhirnya berubah drastis, dari optimis positif menjadi optimis relatif. Beberapa telivisi yang sekarang telah beranak pinak menja

Keluarga Pembentuk Karakter Anak

Keluarga adalah item terkecil dari sebuah bangsa. Meskipun demikian tidak berarti peran keluarga juga menjadi kecil. Keluarga benar-benar menjadi cikal bakal lahirnya insan indonesia yang selanjutnya akan membawa negara dan bangsa indonesia menjadi bangsa unggul di mata dunia. Hal ini tidak bisa di pungkiri karena keluarga adalah satu-satunya lembaga pendidikan non formal yang pertama-tama di kenal oleh seorang manusia. Saat lahir di dunia, kita berada dalam kondisi buta. Tidak tahu apa-apa mengenai apa yang harus dilakukan di dunia ini. Tuhan tidak memberi kita pemahaman sejak bayi agar kita bisa dibentuk oleh Ayah dan Ibu berdasarkan model pembelajaran yang berlaku. Hal ini kemudian menjadi dasar bagi terbentuknya pendidikan sejak dini di keluarga. Indonesia yang telah 61 tahun merdeka masih dianggap belum merdeka secara ekonomi, budaya, dan juga pendidikan. Banyak kajian yang menyatakan bahwa kita masih di jajah oleh budaya asing yang masuk secara diam-diam namun akurat m

Membincang Komunikasi 1

Dunia semakin lama semakin semakin sunyi. Rasa-rasanya manusia semakin gagap berinteraksi dalam dunia riil. Ilmu komunikasi yang dipelajari di perkuliahan hanyalah teori dengan kajian-kajian yang menitikberatkan pada koneksi antarpesan. Ia seperti memperdebatkan sesuatu yang tidak perlu diperdebatkan. Siapa mengucapkan apa kepada siapa dengan media apa dan bagaimana responnya. Kalimat milik Lasswel itu begitu terkenalnya di dunia komunikasi hingga seluruh mahasiswa mampu hafalnya dengan baik. Apa itu yang dinamakan komunikasi efektif? Tentu tidak selalu, bahkan komunikasi efektif itu hanyalah isu ilmu pengetahuan yang digunakan sebagai jasa entrepreneur. Dimana-mana sekarang ada pakar ilmu komunikasi yang memberikan seminar cara berkomunikasi yang efektif. Jelas-jelas itu proyek bisnis dari para entrepreneur ilmu komunikasi muda. Kegagapan cara berkomunikasi ini memang fatal. Tidak ada satu teoripun yang dengan jelas menggambarkan bagaimana cara berfikir komunikasi yang berland

Monumen Nasional Jakarta

Monumen nasional yang menjadi lambang ibu kota jakarta memang tidak begitu ramai dibicarakan. Hingga sekarang, keinginan untuk mengunjungi monumen nasional tidak begitu menggebu sebagaimana keinginan saya melancong ke daerah lain. Ini mungkin juga berarti bahwa jakarta (indonesia) merasa sudah cukup dalam mempromosikan wisata monumen tersebut. Padahal di dalamnya terdapat berbagai macam kebanggaan indonesia, khususnya terdapat museum yang mampu menceritakan sejarah Indonesia. Inilah yang seharusnya di jual dan menjadi nilai tambah, bukan hanya sebagai ikon pariwisata Jakarta, namun juga bernuansa pendidikan nasional. Meskipun tanpa keinginan yang berarti, saya akhirnya menyempatkan diri mengunjunginya di panas kota Jakarta. Tepat dihari kepulangan saya ke Lamongan, pagi jam 09.00 saya mengunjunginya melewati Pasar Senen yang ramai. Kebetulan saya bisa pinjam sepeda motor dari seorang supir yang baik di wilayah Tampak Siring. Akhirnya meluncurlah sepeda motor saya ke jalanan ko

Mengenang Komunikasi '08

Suatu saat aku akan kembali ke persimpangan itu, bertemu dengan kalian lalu menjabat tangan. Sungguh, impian ini begitu menggebu. Aku sekarang tidak lagi sabar bagaimana aku wisuda lalu pergi berkelana lagi. Istilah berkelana rasanya tidak tepat juga. Ah, bersama orang-orang yang akhirnya begitu menghargaiku rasa-rasanya menyenangkan. Kalian masih ingat ketika masih semester-semester awal? Aku selalu menyangka bahwa aku akan bisa melampaui ini semua sendirian. Aku melihat sekeliling yang begitu ramai. Kelompok-kelompok mahasiswa begitu menggoda namun terlihat menjijikkan. Bagaimana bisa hidup itu harus didasarkan pada hubungan-hubungan yang terintegrasi dengan segala mood dan kelakuan. Bahkan sekumpulan orang itu mampu menciptakan relasi sesamanya melebihi keluarganya. Itu bukan sekedar komunitas dimana sesama anggotanya terikat dengan hobi yang sama –atau seperti sebuah organisasi yang mengikat anggotanya dengan AD/ART. Itu hanyalah sekelompok orang yang kebetulan dipertemukan

Seribu Tawon Lalu

Malam ini ada potongan kejadian yang bertubi-tubi menghujam tubuhku. Ambruk, linglung, dan segala muara air mata datang dengan kenangannya. Akhirnya aku harus mencoba mendamaikan diriku sendiri karena jika tidak aku pasti akan rubuh. Motor-motor berkejaran di jalanan, mataku tajam menyeruput udara yang berhembus di bawanya, aku seperti ingin kembali pada suatu masa yang tidak bertanggal dan bertanda. Hanya ada dua warna di masa itu, hitam dan putih. Aku melambaikan tanganku dengan gugup untuk menghentikan truk yang hampir menubrukku. Aku berdecit dan truk itu duduk di depanku dengan gemulai, bagai perempuan. Dan ku kira tidak ada hubungan antara truk dan perempuan kecuali dalam pengembaraannya yang dalam, hati mereka jauh tertanam di rumpun kehidupan yang bahkan untuk kekasihnya masih tersembunyi. Truk itu lalu menerobos tubuhku dengan kekuatan penuh, aku tersengat layaknya aku pengganggu sarang tawon. Seketika aku berfikir tentang tawon, gumpalan besar sarangnya ku pegang dengan

Perempuan dijantung Abad

Sekarang, wanita sudah tidak perlu merasa resah lagi. Semua orang ramai-ramai menempatkan perempuan sebagai ikon perubahan. Meskipun kita semua tahu bahwa budaya/sistem patriarki tidak akan pernah bisa hilang di Indonesia. Perempuan, dijadikan mulia dan tokoh luar biasa yang sangat berbeda dengan laki-laki. Dalam posisi yang sama, tidak ada pahlawan kemerdekaan Indonesia yang mengalahkan popularitas Kartini. Laki-laki yang memerdekakan indonesia melalui berbagai cara: fisik (perang) dan non fisik (perundingan, penulisan, pendidikan) tetap tidak ada yang seterkenal Kartini yang hanya memperjuangkan pendiidkan (kesetaraan perempuan dalam hal pendidikan). Kartini djadikan tonggak sejarah perjuangan perempuan dalam membebaskan dirinya. Sekarang, sisa-sisa perjuangan itu kemudian diteruskan dengan lebih luar biasa lagi. Berbagai penghargaan kepada perempuan-perempuan yang memiliki semangat perubahan pun diadakan. Seminar, pelatihan perempuan (entrepreneur, pendidikan, training, pen

Ketika Cinta Saling Menyalahkan

Sebagaimana malam ini, seringkali saya malah hanya ingin membaca sebuah puisi lalu meresapinya dalam-dalam. Dikarenakan khayalanku begitu jauh dari mencerahkan, karena membaca membuat saya diam mengaduh ;betapa banyak yang difikirkan oleh orang lain untuk menggugah orang lainnya. Malam ini saya membaca lagi, lagi, dan lagi puisi Sapardi yang brjudul sajak kecil tentang cinta . Saya ingin membicarakan cinta lagi, entah mengapa, cinta benar-benar menjadi universal. Meskipun hati saya sedang dingin menerima cinta, tidak sekalipun saya pungkiri bahwa hidup saya penuh dengan keajaiban cinta. Karya-karya yang tercipta, pada awal-awal kehidupan saya total merupakan hasil dari cinta saya yang besar kepada perempuan. Yah, saya adalah orang umum yang gandrung menjadi penyair dadakan, sebagaimana Chairil (mungkin), atau Pablo Neruda (mungkin). Ketika kita membicarakan cinta, maka kita akan membicarakan penyerupaan. Sering orang secara tidak sadar mencintai seseorang yang sangat mirip

Requiem Bagi Rocker

(Refleksi Mengenang Murtidjono, 21 April 2012 di Taman Budaya Jawa Tengah) Konon, puisi ditulis atas nama seribu kata sedih. Karena itu juga, malam tanggal 21 April ini puisi kembali menemani, bahkan menjadi ikon kesedihan dalam mengenang seorang tokoh besar kebudayaan di jawa tengah, Murtidjono. Puisi yang dikuratori oleh seniman kondang Sosiawan Leak ini mewakili sebagian rakyat indonesia, baik yang pernah bertemu semangat dengan Murtidjono, yang mengenal beliau lewat cerita saja, yang mengetahui beliau lewat media sosial, maupun yang sama sekali tidak mengenal beliau. Puisi dirasa mampu mewakili kesedihan dan rasa kehilangan yang demikian besar dari seluruh budayawan yang pernah terlibat sejarah dengan Murtidjono. Kumpulan puisi ini kemudian diberi judul “Requiem Bagi Rocker”. Disepakati ataupun tidak, puisi memang menjadi salah satu karya besar yang mampu dihasilkan oleh peradaban. Dengan tiga lima bait kalimat ganjil, seluruh tangisan yang pernah dikenal manusia bisa

Kereta Ekonomi Part 2

Naik kereta api memang tidak ada habisnya untuk diceritakan. Setelah kemarin ada cerita mengenai penjual nasi yang ketakutan karena pengawas gerbong datang, sekarang giliran seorang bayi yang selalu ketakutan melihat orang asing. Lha di kereta api, semuanya kan orang asing. Jadi malam itu menjadi malam terheboh sepanjang sejarah perkeretaapian. Bayangkan saja, lagi enak-enakan diem, ayem , anak kecil itu meronta pengen keluar kereta. Karuan ibunya bingung minta ampun. Tapi terus terang saja saya tidak tahu ibunya yang mana. Di deretan kursi A11 B11 C11 itu ada empat biji manusia. 2 orang gadis (sepertinya gadis), satu bayi mungil usia 8bulan tapi gede banget, dan seorang ibu-ibu kurus. Kemungkinannya adalah (berdasarkan analisa saya sepanjang perjalanan), 1 gadis itu ibu dari si bayi (tipe ibu muda yang tidak mau menyusui anaknya), 1 gadis lagi temannya, dan ibu-ibu itu adalah nenek dari si bayi. Mulai dari saya duduk di kursi 12E, bayi itu sudah ngempot susu botolan.

Kereta Ekonomi Part 1

Benar kata beberapa teman saya bahwa kereta api telah diperbaiki kualitasnya. Kemarin, sebuah perjalanan yang cukup menyenangkan membuat saya yakin bahwa kereta api di indonesia memang menuju perbaikan yang hebat. Sungguh tidak pernah saya sangka, melihat kondisi indonesia yang seperti tidak pernah beranjak dari “kesakitan”, kereta api kelas ekonomi mampu memperbaiki dirinya sendiri. Pertama naik kereta api ekonomi, dahulu, ketika saya  ke Jakarta. Bermodal uang pas-pasan, saya berteman dengan beberapa pemuda yang terlihat seperti berandal jalanan –rambut panjang, anting, dan beberapa tato yang memenuhi lengannya. Saya berkenalan di warung kopi dekat Mushola stasiun, lalu diajak naik kereta Kertajaya jurusan Surabaya-Jakarta. Dua orang itu membawa setumpuk koran bekas dari rumah. Sebagai orang yang tidak berpengalaman, nyaris saya menyerahkan hidup saya di kereta kepada orang tersebut. Mulai dari tidak membeli tiket kereta hingga berjuang menghindari kejaran petugas pemeriks

About Me

My photo
Fathul Qorib
Lamongan, Jawa Timur, Indonesia
pada mulanya, aku adalah seorang yang cerdas sehingga aku ingin mengubah dunia. lalu aku menjadi lebih bijaksana, kemudian aku mengubah diriku sendiri.