Skip to main content

Insomnia Skripsi



Masa skripsi bisa membuatmu gila. Aku merasakannya. Dua hari tidak tidur hanya karena deadline tinggal satu hari. Ini bukan permasalahan tidak tidur dua harinya, tapi skripsi yang bisa membuatmu seakan-akan dunia akan runtuh mengenai kepalamu. Ada berjuta gamang, resah, gelisah, galau, dan seabrek kerumitan yang mengelilingi orang-orang yang tengah mengerjakan skripsi. Entah orang pintar atau orang bodoh, sama saja. Hanya orang rajin saja yang mungkin tidak terkena insomnia skripsi. Percayalah, jika anda sedang merencanakan untuk mengerjakan skripsi, jangan malas. Serius, jangan malas.

Saya tipe orang yang rajin dan terjadwal. Lulus kuliah dalam tiga setengah tahun dengan nilai sangat memuaskan, menjadi ketua berbagai organisasi kampus, menjadi delegasi kampus untuk lomba tingkat regional, menang berbagai macam perlombaan, dan itu masih ditambah dengan mengais uang sendiri untuk biaya kuliah. Dan ternyata itu semua tidak menjamin bahwa skripsi akan kelar secepatnya. Saya kalah dengan rasa malas. Waktu satu semester saya gunakan untuk jalan-jalan sehingga dua bulan sebelum berakhir semester tujuh, saya baru memulai dengan ucapan bismillah. Setiap malam saya harus bergadang mengerjakan skripsi, dari BAB IV (BAB I – BAB III telah dikerjakan semester enam) yang menjengkelkan hingga lampiran yang tebalnya sebanding dengan BAB I-BAB VI.

Persis dua minggu sebelum masa akhir pendaftaran ditutup saya masih santai-santai dengan mengotak-atik kata agar sempurna –plus mengikuti lomba-lomba kepenulisan tingkat facebook. Sepuluh hari kemudian, saya baru sadar (berulang kali salah masih saja baru sadar) bahwa banyak berkas yang mesti dipersiapkan untuk mengajukan sidang skripsi. Wadooooh…jreng-jreng, datang ke TU minta soft kopy berkas-berkas lalu ngeprint di perpustakaan. Melihat-lihat apa saja yang harus dikerjakan membuatku puyeng :

  1. Surat permohonan ke Dekan
  2. Berkas A : formulir pengajuan skripsi dengan tanda tangan ketua jurusan dan dosen pembimbing
  3. Berkas B : surat permohonan kesediaan menjadi dosen pembimbing
  4. Berkas C : bukti menghadiri 10 seminar proposal skripsi dengan judul, tanda tangan, hari/tanggal, dll “oh my Godness”
  5. Berkas D1 : berita acara seminar skripsi dengan tanga 3 dosen penguji 2 dosen pemmibing dan ketua jurusan.
  6. Berkas D2 : daftar perbaikan seminar usulan skripsi
  7. Berkas E : sura pengantar pengerjaa skripsi
  8. Berkas F1 : berita acara bimbingan skripsi kepada dosen pembimbing I
  9. Berkas F2 : berita acara bimbingan skripsi kepada dosen pembimbing II
  10. Transkip nilai
  11. Tes TOEFL minimal score 450, ***Anjrit***
Langsung meluncur ke dosen-dosen, lalu ingat bahwa ini masih libur semesteran. Dosen-dosen tentu hanya ada beberapa. Hingga hari terakhir pengumpulan berkas skripsi itu, aku baru mampu menyelesaikan berkas-berkas tersebut (TOEFL menyusul). Aku bernafas lega, akhirnya aku bisa makan gorengan dengan tenang.

Flash Back
Dua hari ini aku tidak tidur karena ngeprint skripsi dengan jumlah halaman total 400 lebih menggunakan kertas A4 80gram. Dan ini harus di kumpulkan empat eksemplar? Waw, harga 1 rim kertas Rp 33.000, print black-white Rp 300, print colour Rp 500, dan full colour Rp 1.000. semester paling merugikan dari seluruh hidupku. Aku bangkruuuuutttt…
Percayalah skripsi bisa membuatmu insomnia.

Comments

Post a Comment

semoga artikel ini berniat baik pada pembaca, komentar pembaca akan membangun blog ini.

About Me

My photo
Fathul Qorib
Lamongan, Jawa Timur, Indonesia
pada mulanya, aku adalah seorang yang cerdas sehingga aku ingin mengubah dunia. lalu aku menjadi lebih bijaksana, kemudian aku mengubah diriku sendiri.