Skip to main content

Posts

Showing posts from 2020

Satu Tahun Pandemi Covid-19

Penyakit menular selalu mengerikan. Manusia normal akan selalu was-was ketika berhadapan dengan orang lain yang berkemungkinan menularkan penyakit. Maka dari itu, Covid-19 bukan sekadar virus mematikan. Covid-19 jauh lebih berbahaya karena menggerogoti nalar dan jiwa manusia. Kita diambang ketakutan setiap keluar rumah, bertemu orang, bertegur sapa. Bahkan kita ketakutan membuka pintu toko dan ATM menggunakan tangan. Kini, satu tahun setelah Covid-19 muncul di Cina pada 31 Desember 2019, kita masih belum pulih. Ketidakpercayaan masyarakat terhadap kemampuan pemerintah menangani pandemi ini terus terjadi. Bahkan, sekarang orang-orang dengan keteledoran penuh menentang semua protokol kesehatan. Mall tetap buka, beberapa jaringan bioskop buka, taman rekreasi dan hiburan akhirnya buka setelah berbulan-bulan tanpa pemasukan, ojek online mulai jalan, bus sudah lama mengangkut penumpang. Guna memahami kondisi ini kita bisa melihat dari sisi yang berbeda namun saling melengkapi; perkembangan p

Media Massa; Simulasi dan Parodi

Hidup adalah peperangan abadi. Apapun yang kita lakukan selalu melahirkan peperangan baru. Kita lahir dengan cara bertengkar dengan jutaan sel sperma. Menjadi anak-anak lalu remaja, kita mulai bertengkar dengan orang tua soal remot televisi, bertengkar dengan guru karena tidak mengerjakan pekerjaan rumah, atau berkelahi dengan teman setelah saling ledek. Menjadi dewasa, kita dihujani berbagai tanggung jawab, bergelut dengan nasib. Menang atau kalah, pertengkaran baru selalu muncul. Saat ini kita sedang menghadapi peperangan baru; manusia versus Covid-19, dan negara versus organisasi keagamaan. Dimana masyarakat umum berada? Mereka stay at home, kita berada di rumah menyaksikan silang sengkarut peperangan yang tak ada habisnya. Covid telah membawa sejenis peradaban baru yang mengandalkan kebersihan di atas segalanya. Bersih pangkal sehat, dan orang yang sehat di masa ini adalah orang yang bakal bertahan hidup. Perbandingan hidup dan mati saat ini amat tipis gara-gara Covid-19. Peperanga

Diskursus Lockdown di Indonesia

Fathul Qorib* Dunia sedang panik menghadapi pandemic Coronavirus Diseas 2019 (Covid-19). Virus ini pertama kali ditemukan pada sekelompok orang yang terkena pneumonia di Wuhan, Cina, tanggal 29 Desember 2019 (Chen et al. , 2020; Zhu et al. , 2020) . Pakar menyebutkan bahwa virus ini ditularkan dari kalelawar ke hewan yang dikonsumsi manusia (El Zowalaty and Järhult, 2020) . Kalelawar ini yang paling banyak membawa zoonotic viruses dibandingkan hewan mamalia lain yang berinteraksi dengan manusia (Olival et al. , 2017) . Karena itu dunia kesehatan harus dapat memprediksi dan melakukan pencegahan agar virus yang sama tidak hinggap ke tubuh manusia (Morse et al. , 2012) . Paling ada lima hewan yang bisa menjadi penghantar coronavirus pada manusia meskipun untuk Covid-19 memiliki pola virus berbeda, paguma larvata, paradoxurus hermaphroditus, civet, aselliscus stoliczkanus dan rhinolophus sinicus (Li, Yang and Ren, 2020) . Prediksi relasi manusia-hewan untuk beberapa dekade ke depan aka

About Me

My photo
Fathul Qorib
Lamongan, Jawa Timur, Indonesia
pada mulanya, aku adalah seorang yang cerdas sehingga aku ingin mengubah dunia. lalu aku menjadi lebih bijaksana, kemudian aku mengubah diriku sendiri.