Skip to main content

Posts

Showing posts from March, 2016

Tak Selesai

Awalnya aku hanya berambisi tidak akan menyulitkan siapapun. Hidup mandiri, di mana saja, dalam kondisi apa saja. Kemudian aku menjadi dewasa dan tidak lagi berfikir sempit seperti itu. Rupanya aku harus lebih bijaksana dengan tidak membiarkan keluargaku hidup sengsara. Karena sejak kecil, hidup begitu menjengkelkan. Mulai dari bangun pagi hingga dalam mimpi sekalipun, urusan perut tak pernah meyakinkan. Kakak lelaki satu-satunya pun diperlakukan takdir secara kasar. Ia polio sejak kecil sehingga harus menggunakan tongkat kemana-mana. Pikirku waktu itu, aku tidak menjadi beban keluarga saja sudah cukup. Dan itu sudah hampir aku lakukan sejak lulus Sekolah Dasar. Aku mandiri, meminimalisasi ketergantunganku dengan keluarga hingga 10 persen saja. Alhamdulillah, tuhan memelukku dan aku berhasil. Dua kakak perempuanku saat ini dalam titik nadirnya. Orang tua semakin sepuh. Dan aku hanya begini-begini saja tanpa mampu berbuat sesuatu yang luar biasa. Aku hanya dikagumi sebagian

Kakakku dan Belalang Tempur

Ini tentang kakak lelakiku satu-satunya. Orang yang banyak memberiku pengalaman, pengetahuan, hingga pelajaran-pelajaran yang tak pernah aku sadari. Dia temperamental, mencoba rasional tapi lebih sering terjebak dalam dogma agama, mencoba memahami sesuatu tapi sering terjebak dalam pikirannya sendiri. Terlepas dari semua ketidaktahuanku akan dia, aku merasa bahwa dia adalah sosok yang mencoba berada di tengah-tengah suatu kaum. Dia ingin menjadi NU sepenuhnya. Kadang ia punya prinsip, tugas seorang manusia hanyalah menyampaikan sesuatu yang benar.   Ketika kebenaran telah disampaikan dan orang lain tak menerimanya, itu sudah tidak menjadi kewajibannya lagi. Tapi kadang ia berprinsip, penyampaian suatu kebenaran lebih dibutuhkan dari pada kebenaran itu sendiri. Sehingga, saat orang menyampaikan suatu kebenaran, harus dengan cara-cara yang kebenaran itu bisa diterima. Tapi semua itu tak pernah mengejutkanku karena dalam pergulatan pikirannya, aku selalu berada di sana –set

About Me

My photo
Fathul Qorib
Lamongan, Jawa Timur, Indonesia
pada mulanya, aku adalah seorang yang cerdas sehingga aku ingin mengubah dunia. lalu aku menjadi lebih bijaksana, kemudian aku mengubah diriku sendiri.