(tulisan ini mengandung narsisme dan pemujaan berlebihan terhadap diri sendiri. waspadalah!) Sebenarnya mau membuat sebuah tulisan tentang Kartini, tapi versi istriku. Judulnya bisa jadi 'Kartiniku di Rumah' atau semacam 'Kartini di Hatiku'. Tetapi agak sulit membayangkan bahwa Kartini akan mengerti menjadi istri dari lelaki biasa yang memiliki cita-cita luar biasa, tetapi cita-cita itu terpendam bersama kenyataan dan keikhlasan haha. Jadilah aku membuat tulisan tentang istriku, yang juga perempuan biasa tetapi karena kami berdua mencoba hidup bahagia, lalu saling mencocokkan seluruh persamaan dan perbedaan, saling mengerti dan menerima apa yang terbaik dan memperbaiki apa yang buruk, jadilah ia istri terbaik yang bisa aku temukan saat ini. Setelah menulis agak panjang, ternyata harus kuubah lagi fokusnya. Bukan menjelaskan tentang istri, karena menulis sesuatu seperti itu, di blog yang dibaca umum, rasanya menjadi agak kurang etis, kalau tidak dibilang
Avonturir | Reader | Writer