Skip to main content

Posts

Showing posts from April, 2014

Menjadi Manusia

Semakin kita tahu, semakin kita tidak berdaya. Kalimat itu beberapa tahun terakhir membuatku benar-benar tidak berdaya. Premis di atas tidak berarti aku membenarkan bahwa kalimat motivasi semacam “aku bisa” akan membuatmu menjadi manusia serba bisa. Ini tidak ada hubungannya, hanya saja ini adalah sebuah kebenaran yang menyakitkan. Kita tahu perselisihan di dunia ini tidak bisa diselesaikan oleh PBB meskipun dia adalah kumpulan dari bangsa-bangsa. Kita tahu bahwa masyarakat Indonesia tidak pernah ikut menikmati tambang emas di Papua. Kita tahu bahwa pemerintah Indonesia adalah sarang koruptor. Kita tahu rakyat Indonesia tumbuh dalam kemiskinan. Kita tahu bahwa pendidikan rakyat Indonesia di sebagian besar wilayah tidak bisa mencapai pendidikan wajib 9 tahun. Kita tahu bahwa dimana bumi dipijak, di situ langit djunjung, tapi kekerasan berada di mana-mana. Pilih satu saja dari permasalahan mendasar itu, dan pikirkan solusinya. Kita tidak akan mampu memikirkan solusinya

Aku Benci Sesuatu Yang Ada Dalam Diriku

Aku seperti ingin membunuh sesuatu dalam diriku sendiri. Ada sesuatu yang tertahan, ada beberapa hal yang tidak aku sukai dari diriku sendiri, yang sesuatu itu sangat menyukai diriku. Ia kebal terhadap doa, ia kebal tehadap segala puasa dan ibadah. Ia seperti diriku, yang jika aku membunuhnya, aku takut kalau akupun akan terbunuh. Tetapi dikehidupan yang sama, aku ingin hidup di dalamnya. Memenuhi rongga nafasku dengan keinginan dan rencana, terbuai, dan mabuk, terlena, dan jatuh pada kubangan. Aku ingin jatuh sejatuh-jatuhnya, menikmati embun yang memenuhi bibirku, mencecapnya seperti ciuman perawan. Mengunyahnya seperti lemak, menggigitnya seperti serat yang keras. Lalu aku berdiri di sebuah jalan yang panjang berliku. Hanya ada jalan dengan pinggiran ilalang, pinggirannya bisa berubah kapan saja, menjadi gunung berbatu, menjadi pepohonan lindung. Sejauh yang kupandang, yang ada hanyalah jalanan. Lelampu juga kadang berdiri beriring, bersama taman dan satu dua bangku

About Me

My photo
Fathul Qorib
Lamongan, Jawa Timur, Indonesia
pada mulanya, aku adalah seorang yang cerdas sehingga aku ingin mengubah dunia. lalu aku menjadi lebih bijaksana, kemudian aku mengubah diriku sendiri.