Sepertinya, dalam tiga film terakhir yang kutonton menyajikan sebuah kesimpulan yang agak melenceng dari pemahamanku. Fight Club (1999), Melancholia (2011), dan The Art of Getting By (2011), memunculkan tokoh utama yang sama-sama memikirkan tentang kematian. Yaitu, kerelaan hidup untuk menerima segala hal yang terjadi di dunia ini, bahkan kematian itu sendiri. Aku mengambil sesuatu dari sini, semacam generalisasi atas orang-orang yang tak percaya kepada agama. Maka ada perbedaan mendasar antara orang beragama dan atheis dalam menyikapi kematian. Bagi orang beragama, terutama saya, akan menyikapi kematian dengan baik. Dalam artian, menyiapkan diri menjadi lebih baik demi menghadapi kematian. Ini mungkin, tak lain, karena tuhan telah menetapkan sebuah pengadilan yang maha adil setelah kematian ini. Sedangkan bagi orang yang tak beragama, tidak ada pertanggungjawaban apapun terhadap kematian. Pada skala lebih besar, orang yang tidak percaya kepada alam kubur, atau
Avonturir | Reader | Writer