Skip to main content

Perihal Cinta - Son


Jika aku adalah kembara angin gunung yang terbang mencari sarangnya, kaulah sarang itu. Kaulah alasan yang tepat untuk pemberhentianku.

Jika aku adalah matahari, kuharap kaulah bunga-bunga yang tiap hari ku sayangi dengan pancaran senyumku. Mencapai tiap kembangnya dengan pemekaran sempurna, seperti adenium kita yang lugu. Jika aku matahari, maka kaulah bumiku sayang, yang menyerap tiap tetes kasihku dan menyimpannya dalam tubuhnya yang damai. Jika aku adalah matahari, kaulah seorang perempuan yang berteduh di dalam kamarnya, menyapaku takut-takut, dan hanya membayangkanku saja dari jauh.

Jika aku adalah hujan, kaulah gadis kecil yang berlarian menghindari tiap tetes air mataku. Kaulah gadis berpayung yang hanya berdiam diri ditengah hujan sambil menyembunyikan tetes air matamu yang bening. Aku menyerapnya ke akar-akarku dan kusimpan dalam dadaku yang luas. Tak sanggup aku melihat air mata menetes dari hati yang lembut. Jika aku adalah hujan, maka kaulah hujan paling deras yang bisa kubayangkan. Jika aku adalah hujan, maka kaulah penikmatku satu-satunya, gadis kecil yang melihatku dari kedalaman matanya.

Jika aku adalah hujan, kaulah gadis kecil yang berlarian menabur-naburkanku seperti bunga-bunga yang kau cintai. Jika aku adalah hujan, kaulah yang setiap saat membuat puisi tentangku dan berharap aku datang disaat hatimu ingin menangis sehingga aku bisa menyimpan isakmu pada dadaku yang dalam.

Kuperhatikan wajahmu, seperti sebuah patung yang dipahat dari batu surga, setetes air dan kecipaknya menimbulkan riak yang putih berkilau seperti matahari. Ketika sore, wajahmu menjadi lebih berpelangi dengan gurat warna samar namun membekas.

Wajahmu, seperti novel yang kubaca di waktu gerimis datang. Menceritakan kota-kota dilangit yang terdiri dari awan dan hujan. Udaranya dingin, mendekapkan tubuhku ke wajahmu, lalu kulihat bidadari berterbangan dari mata ke hidungmu, dari pipi ke bibirmu.

Jika kau adalah hujan, akulah yang akan paling sering memperhatikan setiap tetes tubuhmu. Jika kau adalah hujan, akan kubuatkan istana tentangmu dari serpihan hatiku yang jatuh tercecer. Jika kau adalah hujan, aku akan berdiri dibawahmu merasakan lembut dan kerasnya aliranmu.

Jika kau adalah jari jemari, maka aku adalah tiap sendi yang mengurat menjadi penguatmu. Jika kau adalah jari-jari, kusiapkan ciuman ditiap pagi untuk merenggutmu dari tempat tidur. Kaulah yang bergetar lembut dalam tiap tetes darahku, jika kau jari jemari, ijinkan aku menggenggamnya erat, ijinkan kusimpan jari jemarimu dalam pintu besi hatiku.

Jika kau adalah seorang manusia, jadilah aku nafas dan denyut jantungmu. Menghidupkanmu dari sejak kau bangun dengan jiwa baru, hingga kelelahan meberangus senyum sayumu. Tiap gerakmu adalah tuntunan bagiku, menjadikanmu satu-satunya perempuan yang akan menggapai semua mimpiku.

Kaulah hujanku. Kaulah bungaku. Kaulah bukuku. Kaulah jemariku. Kaulah padang pasirku. Kaulah jemariku. Kaulah jalanku. Untukmulah semua pujianku tertuju.

Comments

About Me

My photo
Fathul Qorib
Lamongan, Jawa Timur, Indonesia
pada mulanya, aku adalah seorang yang cerdas sehingga aku ingin mengubah dunia. lalu aku menjadi lebih bijaksana, kemudian aku mengubah diriku sendiri.