Skip to main content

Quo Vadis Motivasi

Banyak hal yang tidak terselamatkan dalam kehidupan ini. Banyak pula hal yang tidak tercapai,banyak orang gagal, banyak yang mati ditengah perjuangan. Tetapi orang yang positif terhadap kehidupannya masih sangat banyak, melebihi batas keyakinannya sendiri. Dia selalu mengelus dadanya dan berkata: sabarlah hatiku, kegagalan ini adalah sebuah jalan menuju kesuksesan. Tetapi tetap saja dia akhirnya gagal.

Saya kemudian mengingat lagunya jamrud yang liriknya bertolak belakang dengan mindshet orang selama ini. Liriknya seperti ini : berakit-rakit kita ke hulu, berenang-renang ke tepian, bersakit dahulu senangpun tak datang, malah mati kemudian. Itu faktanya. Sungguh berbeda dengan lagunya Rhoma Irama yang optimis bukan?

Bagaimana dengan buku-buku motivasi yang memuat fakta mengenai kekuatan harapan dan cita-cita? Bagaimana dengan kisah-kisah motivasi mengenai kekuatan sebuah mimpi sehingga mereka benar-benar menjadi orang besar? Juga bagaimana energi positif yang disebarkan Mario Teguh sehingga membuat hidup kita menjadi benar-benar bermakna?

Oh tidak, itu adalah industri. Apakah itu buku-buku motivasi atau novel-novel based on true story, yang beredar pesat merupakan sebuah iklan yang menjual mimpi. Sama dengan iklan shampoo Pantene yang mengiming-iming bahwa jika anda memakai shampo tersebut, maka Ariel Peterpan akan datang mengetuk pintu kamarmu. Atau iklan Axe yang jika kau menggunakannya, maka bidadari sekelas Luna Maya akan mengunjungi kamar tidurmu, tidak peduli apakah kau sedang memakai baju atau tidak.

Dari sini, lihat, adakah bedanya buku motivasi dengan iklan shampo tersebut?

Maka motivasi dari mereka adalah sama dengan iklan yang seolah-olah hendak menerbangkan dirimu ke angkasa, mengejar mimpi yang hinga mati sekalipun, tidak pernah ada yang bisa menyamai mario teguh dan lain sebagainya. Orang-orang yang percaya dengan hal tersebut, biasanya akan percaya kepada janji-janji manis dari orang lain. Ia sama saja dengan orang yang mudah  terperdaya. Seperti seorang perempuan yang masih percaya dengan janji lelaki, bahwa dia akan hidup mati untuknya, rela sakit demi dia, akan mencintai hingga tua, dan blablabla yang lain.

Ini adalah pandangan saya sebagai orang normal. Saya merasa normal dan itu saya rasa bukan suatu kesombongan. Jadi ketika saya percaya bahwa motivasi yang ada di buku dan televisi adalah sebuah iklan belaka, maka saya sadar bahwa selama ini saya hanya hidup dalam buai mimpi. Saya percaya bahwa saya akan sukses dengan meraih beberapa keadaan yang membahagiakan, dan membanggakan, namun itu tidaklah semudah sebagaimana yang ada dalam buku.

Hidup itu seprti yang tengah kau jalani sekarang. Jika kau mahasiswa maka itulah duniamu, dan jangan pernah beani bermimpi macam-macam atau kau akan kecewa. Memang banyak orang yang sukses beradasarkan mimpinya, tetapi tetap tidak akan bisa dibandingkan dengan orang yang gagal karena mimpinya. Orang yang gagal selalu lebih banyak daripada orang yang sukses, hanya saja, orang yang sukses, kaya, dan tampan bisa membuat dirinya muncul di media massa sehingga lebih menonjol.

Mereka yang sukses ini kemudian membuat sebuah kilas balik bahwa dirinya dahulu merupakan seseorang yang sama dengan orang lainnya. Mereka menciptakan kondisi untuk bisa dipercaya, bahwa mereka dilahirkan di desa, bertemu dengan berbagai macam kegagalan, kemudian bisa bersinar. Kita sebagai orang luar, yang tidak bisa mengetahui niat baik dan buruk dalam hati manusia, tentu akan percaya bahwa memang kesuksesan harus dimulau dari titik nol. Dan memang, yang sedemikian itu ada, tapi tidak semuanya. Karena lebih banyak yang hancur lebur daripada yang berdiri menjadi pemenang. The winner, stands alone.

Hak dan Pemberian

Sukses, jika kita pandang sebagai kekayaan, kegagahan, kepintaran, posisi penting, maka hal itu tidak bisa menjadi hak setiap orang sebagaimana yang diucapkan oleh Adrie Wongso yang selalu berkoar bahwa success is my right. Akan selalu ada seorang looser, orang yang kalah, yang disia-siakan, yang mundur dengan hati sakit atau mundur teratur. Akan selalu ada dua sisi dalam mata uang kehidupan, satu berawajah ceria, satunya berawah suram. Tidak bisa setiap orang menjadi manager di perusahaan yang sama; sebuah dunia.

Hanya jika sukses berarti kebahagiaan, maka setiap orang akan merasakannya. Kebahagiaan, sebagaimana nasib sial, tidak akan kekal. Itu sudah sunnatullah, suatu hukum alam yang bahkan sejak Adam diciptakan pasti seorang anak manusia akan mengalami dua hal tersebut. jadi, bagaimanapun kita berusaha mengejar kesuksesan (baca:kebahagiaan) maka kita pasti akan mendapatkannya. Dan hal ini sebanding dengan bagaimanapun usaha kita untuk tidak bahagia, maka kita suatu saat akan tetap mendapatkan kebahagiaan tersebut.

Jadi sukses (bahagia) itu adalah sebuah pemberian dari Sang Maha Kasih Sayang. Itu bukan hak. Karena bagaimanapun kau menolak, maka kau akan merasakan kebahagiaan itu. Berusahalah yang baik untuk apa yang ada di depanmu, untuk sebuah cita-cita, tapi jangan percayakan sepenuhnya pada kekuatan cita-citamu. Karena Tuhan, memiliki selera humor yang tidak bisa ditebak.

Comments

About Me

My photo
Fathul Qorib
Lamongan, Jawa Timur, Indonesia
pada mulanya, aku adalah seorang yang cerdas sehingga aku ingin mengubah dunia. lalu aku menjadi lebih bijaksana, kemudian aku mengubah diriku sendiri.