Skip to main content

Bukan Komik Biasa


Hari ini bertumpuk-tumpuk buku ada di beranda, buku hasil sumbangan seorang donatur demi sekolah menulis yang akan segera beroperasi di Papua. Tentu saja ada perasaan bahagia yang besar di hatiku, persis dengan perasaan ketika kita mampu menyelamatkan tiga anak burung yang terjatuh dari sarangnya.

Sebuah pesan singkat muncul lagi di hapeku, “Itu hanya tahap pertama, ini masih ada beberapa kardus besar yang di pak sebelum siap dikirim lagi ke Papua,”. Aku terpesona dengan bunyi sms tersebut, sekaligus berdecak kagum dan geleng-geleng kepala. Ada beberapa orang yang tanpa pertimbangan mengorbankan segala sesuatu untuk menyelamatkan sebuah generasi, dilain pihak, ada pula beberapa orang yang tanpa pertimbangan merampas hak mereka.

Dari 12 kardus yang ada di depanku kini, sebagian besar berisi komik-komik dari Jepang yang sudah lama dikenal oleh orang Indonesia. Ketika ku susun, ada sepuluh tumpukan setinggi 1 meter. Aku kembali terpesona. Memikirkan tentang komik ini, aku kembali teringat dengan Naruto yang ingin menjadi Hokage, dan juga Luffy yang ingn menjadi Raja Bajak Laut. Adegan mereka kembali berputar di kepalaku, yang kemudian memberikan suntikan keanehan kepadaku karena karakter mereka yang sungguh, bisa menggugah kita yang sedang tertidur.

Beberapa orang dari kita menganggap bahwa komik tidak terlalu menjanjikan untuk dibaca. Komiks-komiks tersebut hanyalah sebuah bacaan anak kecil yang dibaca kalau senggang, dan ketika tidak ada buku pelajaran yang mesti dibaca. Dulu, aku sepakat dengan pendapat itu karena aku hanya memandangi komiks dari luar, tanpa pernah membacanya. Ketika itu, doraemon, ninja hattori, dan dragon ball, yang sepintas lalu kulihat lewat televisi, tidak memberikan didikan yang berarti, apalagi pasca kemunculan sinchan, ini malah memperparah thesis-ku mengenai arti sebuah komiks.

Setelah belajar di SMA dan Kuliah, aku mengenal Naruto dan One Piece dalam beberapa kesempatan hingga kemudian benar-benar mendowload semua video chapter kedua judul tersebut. Aku merasa demam, berkali-kali tergelak, juga berkali-kali menyadari sebuah kehidupan. Lalu hari ini aku mendapati begitu banyak komik berserakan di beranda rumah, aku agak lain dalam menghargai mereka.

Satu persatu ku baca komik yang sebelumnya tidak pernah kutahu. Yang akhirnya membuatku bertanya-tanya mengenai betapa seriusnya pengarang komik dalam mengeksplorasi tokoh dengan keilmuan-keilmuannya. Ini seperti JK Rowling yang benar-benar membuat dunia baru –dunia sihir- melalui Harry Potter, atau pula CS Lewis yang mencipta tuhan semacam Aslan di Narnia, dan JR. Tolkien yang membuat dunia The Lord of The Ring. Eichiro Oda juga mampu membuat dunia bajak laut sehebat One Piece, dan Masashi Kishimoto mampu membuat dunia ninja senyata Naruto.

Selebihnya adalah kisah yang lain, betapa komiks-komiks tersebut benar-benar menyajikan kehidupan yang nyata. Ketika komiks itu bicara mengenai dunia memasak, maka pengarangnya seakan-akan benar-benar faham mengena teknik, bahan, dan bagaimana memasak makanan yang sempurna. Ketika bercerita mengenai dunia kejahatan, dia benar-benar faham mengenai motif, teknik, dan cara kejahatan membalas dendam. Apakah pengarang-pengarang komiks ini memang seluar biasa itu? Mereka mampu membuat dunia yang benar-benar diingnkannya, seakan tidak ada kecacatan dalam dunia mereka.

Bahkan Eichiro Oda ketika ditanya, “Apakah nantinya kru bajak laut topi jerami akan bertambah?” dia menjawab, “Itu terserah Luffy (tokoh utama yang menjadi kapten bajak laut topi jerami),”. Dia benar-benar menjadi tuhan yang menghidupkan Luffy, dan menjadikannya manusia yang bisa berkehendak bebas.
Entah manusia macam apa yang mengarang komiks-komiks tersebut, aku terus berupaya mengetahui dari mana mereka mendapatkan pengetahuan yang sempurna mengenai suatu dunia –dunia ninja, dunia bajak laut, dunia sihir, dunia arwah, dunia makanan, dll. Mereka seakan menjadi ahli di dalamnya seperti pakar, seperti professor yang tiap hari keliling dunia untuk memberikan ceramah. Aku benar-benar penasaran bagaimana mereka belajar untuk kesempurnaan ide cerita tersebut. Aku takjub. 

Comments

Post a Comment

semoga artikel ini berniat baik pada pembaca, komentar pembaca akan membangun blog ini.

About Me

My photo
Fathul Qorib
Lamongan, Jawa Timur, Indonesia
pada mulanya, aku adalah seorang yang cerdas sehingga aku ingin mengubah dunia. lalu aku menjadi lebih bijaksana, kemudian aku mengubah diriku sendiri.