Skip to main content

Anda Sukses?


“Apakah semua orang harus sukses?” itulah pertanyaan yang tiba-tiba membebani pikiranku. Malam gelap. Suasana begitu syahdu. Berbicara dengan pikiran sendiri ternyata membuatku tidak bisa tidur nyenyak. Bahkan, kalaupun semua orang harus sukses, mengapa tidak semua orang bisa sukses? Ini kenyataan, dan kenyataanlah pelajaan terbaik yang mampu kita pelajari. Karena kenyataan adalah takdir Tuhan, dan inilah ayat-ayat Tuhan paling universal yang mampu di fahami oleh seluruh makhluk lintas agama.

Ya, nyatanya, tidak banyak orang yang sukses. Begitulah kesimpulan yang kubuat. Namun kenyataan ini menyakitkan karena semua orang berkeinginan untuk sukses. Aku terus berfikir. Kalau memang inilah kenyataannya, maka tentu itulah yang terbaik. Alam adalah kehendak Tuhan. Dan hanya keseimbanganlah yang mampu menjaga eksistensi alam itu sendiri. Jika alam sudah tidak seimbang maka alam akan murka, yang selanjutnya disebut murka Tuhan, lalu kiamatlah kita menyimpulkannya. Maka, apakah kesimpulan harus menjadi begini, “Tidak semua orang harus sukses!”. Rasanya itupun tidak betul. Ternyata ada kesalahan berfikir yang tengah terjadi dalam masyarakat umum. Tentang sukses itu sendiri. Aku tahu jawabannya.

Mari kita membaca sukses tersebut. Sukses adalah sebuah keberhasilan. Keberhasilan merupakan hal yang sangat umum. Jadi, jika semua orang harus sukses, maka itu juga berarti semua orang harus berhasil. Berhasil ada bermacam-macam.

Pertama, sukses jangka pendek. Keberhasilan ini biasanya tidak meuntut banyak pengorbanan. Minimal, sukses yang ini mengedepankan pragmatisme. Ini bukan berarti berhasil sementara, kesuksesan semu, bukan. Ini berhasil dalam arti yang sesungguhnya namun dalam skala yang kecil. Misalnya sukses dalam meraih nilai sekolah, sukses mengucapkan kata cinta kepada seseorang, sukses membuat sebuah artikel, sukses membuat acara seminar, sukses memimpin sebuah organisasi, sukses berinfaq dan bershodaqoh dll. Jadi, sukses versi pertama ini berarti sukses yang membutuhkan modal yang lebih kecil. Meskipun kecil itu relatif, tapi anda akan bisa memahaminya dengan baik jika membandingkannya dengan sukses yang kedua.

Kedua, sukses jangka panjang. Keberhasilan versi ini menuntut kecermatan dan keuletan. Sukses disini berakibat jangka panjang, baik dari segi kebahagiaan yang ditimbulkan maupun dari materi yang didapatkan. Ini keberhasilan yang biasanya lebih banyak dihargai dan lebih banyak disebut sebagai keberhasilan. Meskipun tetap saja, tidak bisa dikatakan keberhasilan semu ataupun mutlak. Contoh keberhasilan jangka panjang ini adalah berhasil menyelesaikan S-1, berhasil mendapatkan istri yang cantik dan shalihah, sukses dalam meraih karir, sukses dalam menciptakan sebuah produk baru, berhasil menerbitkan buku dengan penerbit mayor, dan lain-lain.

Jika kita sepaham dengan dua hal diatas, maka kita akan setuju bahwa semua orang telah mencapai kesuksesannya. Baik itu kesuksesan yang kecil maupun kesuksesan yang besar. Namun demikian, tetap saya akui bahwa kesuksesan yang banyak dipikirkan oleh orang-orang adalah kesuksesan yag bersifat jangka panjang. Sukses dalam mendapatkan uang –jika tidak mencapai nominal tertentu juga tidak dikatakan sukses. Padahal apapun yang didapat itulah kesuksesan itu.

Menurut saya, kesuksesan berbanding lurus dengan pengorbanan. Jika ada yang menyalahi hal ini maka itu termasuk dalam pengecualian. Hidup memang ada satu dua hal yang patut dikecualikan. Ketika kita banyak berkorban untuk ‘bekerja keras, belajar rajin, berani mengeluarkan banyak modal, menempuh resiko yang besar’ maka kita akan mendapatkan kesuksesan yang besar pula. Sederhananya, jika kita ingin mendapatkan ikan kecil, cukup dengan modal pancing yang dijual dipasar atau toko-toko umum. Umpannyapun cukup dengan nasi, cacing, atau ulat. Namun jika kita menginginkan ikan yang besar, apalagi seperti ikan yang ada di acara-acara televisi (Mancing Mania dll) maka kitapun harus merogoh kocek lebih dalam. Uang berjuta-juta habis untuk membeli alat pancingnya, umpannyapun tergolong mewah karena hanya toko khusus yang menjualnya.

Begitulah keberhasilan. Kita harus membaca banyak cerita mengenai keberhasilan orang-orang yang dikatakan sukses agar kita faham arti bekerja keras dan berkorban banyak. Galileo harus rela dihujat dan akhirnya dibunuh karena pemikirannya tidak sama dengan Gereja. Nabi Muhammad dan ummatnya harus rela tiga tahun di boikot oleh kaum Quraisy demi melindungi keimanan. Abu Bakar harus rela menemani Nabi Muhammad dalam Hijrah untuk menjadi umat terbaik diseluruh dunia. Nabi Isa (versi Kristen) harus rela dicambuk dan disalibkan demi menebus dosa seluruh umat manusia. Semua orang besar, yang kita katakan sukses adalah orang-orang yang menghabiskan seluruh hidupnya untuk meraih kesuksesan tersebut. bagaimana dengan anda?

28 Maret 2012

Comments

About Me

My photo
Fathul Qorib
Lamongan, Jawa Timur, Indonesia
pada mulanya, aku adalah seorang yang cerdas sehingga aku ingin mengubah dunia. lalu aku menjadi lebih bijaksana, kemudian aku mengubah diriku sendiri.