Skip to main content

Inovasi Clash of Clan



Gagasan akan inovasi terus dipercayai oleh komunitas ilmuwan ekonomi dan komunikasi sebagai aspek penting melanggengkan suatu produk. Di mana-mana orang membicarakan inovasi, meskipun para inventor (penemu) dan inovator (orang yang penuh ide) sangat sedikit jumlahnya. Kebanyakan perusahaan memang tidak membuat inovasi karena segala sesuatu sudah berjalan. Tidak jarang, tidak adanya kebaruan ini membuat karyawan seperti robot: karyawan di sini berarti dari jenjang direktur sampai cleaning service.

Perusahaan yang terus berinovasi cenderung akan lebih bertahan lama dibanding dengan perusahaan yang stagnan. Beberapa perusahaan telah terbukti mati karena tidak berinovasi, misalnya Kodak, Nokia, Blackberry, dan yang tahun 2016 sempat menggemparkan adalah ‘kematian’ Yahoo. Ke depan, perusahaan-perusahaan lain akan bertumbangan karena tidak ada inovasi. Menariknya, semua perusahaan yang mati tersebut karena tidak berinovasi untuk ‘menciptakan’ dan atau ‘mengikuti’ perkembangan teknologi. Mereka abai terhadap inovasi sehingga diinvasi oleh kompetitor.

Kodak bisa diambil contoh. Keengganan mereka yang tidak mengikuti perkembangan kamera digital akhirnya menjadi pemicu kehancuran perusahaan. Padahal diketahui, teknologi kamera yang dimiliki Kodak amat luar biasa, dan teknisi merekalah yang menciptakan kamera digital era pertama. Kodak yang terus fokus pada kamera analog akhirnya harus menyadari bahwa mereka tidak akan berkembang. Di saat mereka menyadari hal itu, segala sesuatu telah terlambat.

Hal yang sama terjadi pada Nokia dan Yahoo tampaknya memiliki kekayaan yang tak terbatas. Nokia hancur karena hanya fokus pada hardware dan melupakan software yang membuat konsumen nyaman. Sementara Yahoo, karena sudah terlalu mabuk uang sehingga tidak mempedulikan lagi inovasi. Bisa dikatakan, Yahoo kehilangan orientasi dari mesin pencari menjadi perusahaan pemasang iklan banner. Padahal sebagaimana Kodak, Yahoo adalah pemain utama di dunia digital. Saya sendiri mengenal email dan mesin pencari karena Yahoo. Jadi, Yahoo betul-betul kehilangan arah.

Sekarang tinggal menunggu aplikasi semacam Blackberry atau raksasa Blogger untuk bergerak menuju pencerahan. Karena saat ini, kedua perusahaan ini sedang berbenah untuk tidak menyusul kematian perusahaan teknologi lainnya. Pagi tadi, seorang gadis mengirim pesan BBM dengan bahagia karena BBM punya tampilan baru. Dia jadi exited untuk terus mengirim pesan karena banyak emoticon baru. Demikian pula ketika pertengahan 2017, blogger yang selama ini memiliki tampilan yang menjengkelkan, mempublish tema baru yang lebih ramah, minimalis, dan terkesan mahal.

Sebagai pengguna blackberry dan blogger, saya senang. Kebahagiaan semacam ini akan menular dan bisa menjadi salah satu cara pemasaran paling efektif sepanjang sejarah manajemen pemasaran : word of mouth atau pemasaran dari mulut ke mulur. Mereka tidak boleh berhenti berinovasi. Karena tidak ada yang tidak mungkin, tidak ada too big too fail sebagaimana Yahoo. Bahkan Apple yang dari kemunculannya dijadikan icon perusahaan paling inovatif, kini kesulitan mengembangkan produk pasca kematian Steve Jobs. Semuanya berdebar-debar bagaimana melewati persaingan usaha yang semakin ketat.

Clash of Clan

Pendahuluan di atas adalah upaya memberikan gambaran betapa pentingnya sebuah inovasi yang dilakukan game online satu-satunya yang kuikuti: Clash of Clan. Meskipun baru dirilis pada tahun 2012, COC sudah dimainkan hingga 100 juta orang setiap harinya. Dalam videonya di Youtube, pemilik Supercell mengatakan jumlah itu lebih banyak dari orang Amerika yang meminum kopi setiap harinya. Sebuah perbandingan yang tidak sebanding, tapi begitulah COC. 100 juta pengguna harian ini juga dibandingkan dengan total jumlah penduduk : London, Beijing, Delhi, New York, Tokyo, Seoul, Rio de Jeneiro, Moscow, Dawnbreak City, dan Buenos Aires.

Dengan jujur, Supercell mengakui telah menelan kematian 14 Game buatannya hingga memunculkan 4 game terbaik : COC, Clash Royale, Hay Day, dan Boom Beach. Kesemuanya mendapatkan sambutan yang luar biasa dari pemain game. Sepertinya, nama besar COC telah membuat Supercell mendapatkan kepercayaan yang sangat baik dari customernya. Ini adalah kekuatan citra yang dimenangkan oleh COC di hati gamers. Karena COC dianggap game yang simple, tidak berat, dan adil dalam permainannya, maka gamers percaya bahwa game-game buatan Supercell lainnya juga akan demikian.

Dengan kepercayaan konsumen yang begitu besar ini, Supercell mendapatkan keuntungan dari COC saja sebanyak USD 650.000 atau senilai Rp 8,5 miliar perhari pada tahun 2014 (detikcom). What the fuck bukan? Sekarang Supercell sudah dibeli oleh raksasa teknologi asal Cina bernama Tencent dengan nilai transaksi sebesar Rp 114 triliun. Itu sama dengan anggaran yang dimiliki 150-an kabupaten/kota di Indonesia, dan jika dihitung kasar dengan Pendapatan Asli Daerah (PAD) maka membutuhkan 400 daerah untuk menyamai Rp 114 triliun.

Inovasi yang dilakukan COC memang sudah sejak awal kemunculannya. Contohnya adalah kemunculan Town Hall (TH) 11 pada tahun 2015 dengan seorang ksatria bernama Grand Warden dan defense paling keren ; Eagle Artilery. Tetapi karena saya memainkannya sejak tahun 2015, maka saya hanya menceritakan inovasi yang dilakukan sejak tahun itu. Pertama, inovasi pertama yang kusadari adalah munculnya Bomb Tower di TH 8 pada Oktober tahun 2016. Saya kaget karena ada senjata baru yang kurang bermanfaat –hanya berfungsi besar untuk melemahkan Hog Rider.

Jika dirinci, beberapa inovasi yang dilakukan COC untuk menyenangkan gamers adalah penambahan level wizard yang awalnya hanya 6 menjadi 7 dengan damage yang lebih besar. Level Baby Dragon juga ditingkatkan, menurunkan hit point pada Bowler agar seimbang dengan damage yang dihasilkan, penambahan level untuk Tesla, dan Mortar sampai level 10. Banyak sekali inovasi yang dilakukan COC sehingga membuat gamers penasaran. Belum lagi update beberapa pasukan dan feature lain di TH 11, termasuk mengurangi harga yang dibayar untuk masak pasukan.

Selain soal upgrade pasukan, COC juga membuat inovasi lain berupa quict train yang sangat memudahkan gamers. Dengan adanya quict train ini, gamers bisa memasak dua peleton pasukan dalam waktu bersamaa. Bahkan ada pembuatan kombinasi pasukan yang bisa disave sehingga memudahkan gamers untuk mengatur strategi. Yang paling fenomenal tentunya adalah change village melalui sebuah kapal rusak yang akhirnya dapat diperbaiki. Barbarian yang melakukan perjalanan menggunakan kapal ini akhirnya menemukan sebuah pulau tak berpenghuni lalu menjadikannya desa ‘basis tukang’.

Di sana, gamers akan membangun ulang COC mode malam hari yang memiliki permainan yang berbeda. Seperti dalam Clash Royale, gamers akan menemukan musuh yang selevel lalu saling menyerang desa. Yang memperoleh point terbesar lah yang akan mendapatkan bonus gold dan elixir. TH Basis tukang ini nantinya akan dapat membuat defense di desa utama bisa dimaksimalkan kekuatannya dua kali lipat. Kini kita bisa bermain COC di level awal sehingga tidak mati kebosanan saat memainkan TH besar.

Inovasi semacam ini yang akan membuat COC terus disukai dan dimainkan oleh seluruh orang di dunia. Chief, your village is under attact, lets play!.

Bagaimana Berinovasi?

Pertama ‘setiap orang’ dalam perusahaan harus menyadari bahwa organisasi berjalan stagnan. Persoalan kuncinya adalah tidak setiap orang sadar bahwa perusahaan dalam kondisi jumud sehingga proses menuju inovasi tidak berjalan lancar. Kedua, perusahaan membutuhkan leader yang tangguh dalam menjalankan sebuah karya yang inovatif. Leader bukan berarti pimpinan manajemen, siapapun dapat dijadikan leader yang berfungsi sebagai ‘penyelesai masalah’ dalam satu waktu. Ketika manajemen ingin menyelesaikan tiga persoalan sekaligus, dibutuhkan tiga leader yang tepat sehingga pekerjaan selesai dengan sempurna.

Ketiga, tujuan jelas. Persoalan ini pasti sudah dipahami dengan baik, hanya saja pelaksanaannya kadang tidak sesuai. Merumuskan tujuan bisa dimulai dengan menginventarisir permasalahan yang ada. Jika ada 10 permasalahan, maka harusnya ada 10 solusi atas permasalahan tersebut. Keempat, konsisten dan komitmen. Jarang orang Indonesia yang memiliki komitmen dan konsisten yang tinggi dalam menjalankan suatu perusahaan, apalagi dia hanya karyawan. Orang-orang terlanjur oportunis sehingga muncul pernyataan ‘mengkayakan orang lain’ padahal dia juga bekerja di dalamnya.

Keempat tahap di atas bisa dilakukan dalam rangka suistain innovation (inovasi yang menyampurnakan kondisi sebelumnya) maupun disruptive innovation (inovasi yang mengubah total kondisi sebelumnya). Prinsip utama yang harus dipegang dalam setiap inovasi adalah keinginan pasar. Apapun organisasinya, perusahaan, manajemen, maupun lembaga non profit, pasti memiliki pasar yang menjadi tujuan. Jika suatu organisai tidak mengindahkan keinginan pasar maka dipastikan inovasi yang dijalankan sulit diterima sehingga ‘tidak laku’ lalu membongkar lagi setiap pekerjaan yang telah dilakukan.

Memahami pasar, tidak perlu menggunakan keruwetan berfikir akan kecanggihan suatu teknologi. Tetapi memahami pasar yang baik adalah menekankan pada kegunaannya. Jika suatu barang berguna untuk membantu orang lain, maka orang lain akan membelinya dengan puas. Karena itu mengembangkan suatu basis komunitas pelanggan juga perlu, sebagaimana yang dibuat oleh COC yang memiliki grup tersendiri bagi gamers untuk ngobrol dan mengutarakan pendapatnya secara terbuka. Memanfaatkan Kaskus bagi perusahaan Indonesia juga penting karena di sana terdapat berbagai komunitas yang secara setia dan aktif memberikan respon terhadap segala produk.

Everett M Rogers, merumuskan bagaimana suatu inovasi diadopsi oleh anggota masyarakat dalam bukunya berjudul “Diffusion of Innovations”. Inovasi di sini bisa digeneralisasikan pada segala sesuatu baik itu ide, praktik, atau teknologi yang baru dalam masyarakat. Menurut Rogers, ada empat tahap dalam mengembangkan kebaruan ini :

Pertama, inovasi itu sendiri. Menariknya, menurut Rogers, kebaruan atau inovasi ini diukur secara subyektif oleh pengguna/end user. Sehingga membuat suatu inovasi harus mengutamakan apa yang diperlukan oleh pasar, bukan apa yang menurut para innovator dalam perusahaan penting dan perlu. Karena itu survey terhadap pelanggan sering dilakukan peruahaan besar untuk mengetahui trend keinginan konsumen. Hal yang sama dilakukan dalam proses kampanye politik, kampanye ekonomi, maupun propaganda dan memenangkan opini publik.

Kedua, saluran komunikasi. Dalam keilmuan komunikasi, saluran atau media merupakan hal yang amat penting untuk mengomunikasikan setiap bentuk inovasi kepada pasar. Jika inovasi diharapkan dapat diterapkan oleh masyarakat luas maka media yang bersifat massif adalah jagonya, bisa media massa, media sosial, hingga pamflet dan spanduk. COC memanfaatkan Youtube untuk mengomunikasikan setiap inovasinya dalam bentuk video. Apalagi karakter tokoh COC unik dan menggelikan sehingga dibuat behind the story untuk memuaskan pelanggan.

Ketiga, jangka waktu. Tidak setiap inovasi yang diberikan akan langsung diterapkan kepada masyarakat. Semakin cepat suatu inovasi diadopsi, semakin bagus dan semakin dibutuhkan inovasi tersebut. Maka evaluasi harus terus menerus diadakan sehingga pasar memiliki banyak pilihan. Apa yang dilakukan Samsung dan Honda perlu dicontoh atas setiap inovasinya di masing-masing produk. Kadangkala, inovasi sekecil apapun dapat diterapkan dalam produk dengan nama yang lain. Meskipun bagi saya, pengguna menengah ke bawah, hal itu membingungkan, namun bagi pengguna menengah ke atas, inovasi kecil yang bersifat eksklusif amat dihargai.

Perusahaan juga harus memasang target maksimal suatu inovasi digunakan oleh pasar. Jika suatu inovasi tidak merebut hati pasar, maka cepat lakukan pergantian dengan inovasi yang lain. COC yang mematikan 14 games-nya demi menciptakan COC dan Hay Day juga dapat menjadi pelajaran yang berharga. Kita tidak tahu inovasi mana yang akan mendapatkan tempat layak di pasar. Perusahaan hanya bisa meramalkan dari survey, evaluasi, pendapat ahli, dan juga bisik-bisik konsumen. Persoalan suatu produk inovatif dapat diterima atau tidak, ya harus diluncurkan.

Keempat, system sosial. Sistem sosial memengaruhi banyak hal, mulai dari pilihan pribadi, politik, hingga sebuah adaptasi teknologi.  Seorang innovator harus dapat melihat bagaimana kondisi sosial di suatu wilayah yang menjadi sasaran inovasi itu diluncurkan. Karena system sosial ini juga memengaruhi jangka waktu dan saluran yang harus digunakan saat mengomunikasikan inovasi. Jika masyarakat masih memegang tradisi desa, cara mengomunikasikan inovasi bisa melalui opinion leader yang biasanya memiliki pengaruh lebih besar dari pada masyarakat perkotaan.

Comments

About Me

My photo
Fathul Qorib
Lamongan, Jawa Timur, Indonesia
pada mulanya, aku adalah seorang yang cerdas sehingga aku ingin mengubah dunia. lalu aku menjadi lebih bijaksana, kemudian aku mengubah diriku sendiri.